ANALISIS STABILITAS LERENG MENGGUNAKAN PEKUATAN DOUBLE ROW PILE DENGAN VARIASI POSISI DAN PANJANG PILE PADA RUAS JALAN NASIONAL, DESA BATURITI, KECAMATAN BATURITI, KABUPATEN TABANAN, BALI

Authors

  • Bagus Danan Satria Wibawa Cok Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • As’ad Munawir Departemen Teknik Sipil Fakutas Teknik Universitas Brawijaya
  • Eko Andi Suryo Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Abstract

Pada bulan Oktober tahun 2020, terjadi bencana longsor yang tidak dapat dihindari pada lereng ruas Jalan Nasional km 39+900, Baturiti, Tabanan, Bali. Kelongsoran pada badan jalan ini kemungkinan disebabkan karena kuat geser tanah yang menurun sebagai dampak adanya rembesan dalam tanah dan beban lalu lintas yang meningkatkan tegangan dalam tanah. Dalam beberapa kasus, penyebab tersebut sering tidak dapat dihindarkan. Maka dari itu, diperlukan struktur perkuatan untuk menstabilkan lereng setelah kelongsoran sehingga tidak terjadi keruntuhan pada lereng tersebut. Salah satu struktur perkuatan lereng yang sering digunakan adalah pondasi tiang (pile). Penelitian ini menggunakan software yang berbasis FEM yaitu Plaxis 2D dan Plaxis 3D. Pemodelan lereng tersebut didasarkan pada keadaan aslinya dengan menggunakan data sekunder berupa data tanah dan parameter tanah seperti sifat-sifat tanah, modulus pile, modulus elastisitas tanah. Lereng ini dimodelkan dengan menggunakan perkuatan tiang dua baris. Kemudian dilakukan suatu percobaan dengan menggunakan variasi posisi dan panjang pile pada baris kedua sehingga didapatkan variasi paling optimum dari setiap variasi tersebut. Variasi posisi pile yang digunakan adalah Lx/L = 0,4; Lx/L = 0,5; Lx/L = 0,6; Lx/L = 0,7 dan variasi panjang pile yang digunakan adalah 14 m; 16 m; 18 m;20 m. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa lereng dengan menggunakan 2 baris perkuatan mampu memberikan dampak dengan meningkatkan nilai angka keamanan jika dibandingkan dengan lereng tanpa perkuatan dan lereng dengan perkuatan baris 1 tiang. Hasil dari variasi posisi yang optimal mampu menahan terjadinya longsor terletak dalam posisi terjauh yaitu Lx/L = 0,4. Sementara itu, hasil dari variasi panjang pile optimum yang dapat menahan terjadinya longsor terletak pada variasi terpanjang yaitu 20 meter. Peningkatan nilai keamanan pada PLAXIS 2D mencapai sebesar 36,99 % jika dibandingkan dengan lereng tanpa perkuatan dan 8,59 % jika dibandingkan dengan lereng satu baris perkuatan. Sedangkan pada PLAXIS 3D mencapai sebesar 37,66 % jika dibandingkan dengan lereng tanpa perkuatan dan 9,02 % jika dibandingkan dengan lereng dengan perkuatan satu baris.

Kata kunci : angka keamanan, lereng, pile, perkuatan dua baris, variasi panjang, variasi posisi

Published

2023-08-15

Issue

Section

GEOLOGI TEKNIK (GEOLOGY)