PENGARUH VARIASI JARAK ALAT SAMBUNG TERHADAP ENERGI DISIPASI AKIBAT BEBAN SIKLIK (QUASI-STATIS) PADA PORTAL BAJA CANAI DINGIN 2D

Authors

  • Najmi Nabila Sugiarto Staff Ruang Baca Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • Indra Waluyohadi
  • Eva Arifi

Abstract

Indonesia berada di titik pertemuan antara tiga lempeng bumi yaitu lempeng Pasifik, Eurasia, dan Indo-Australia yang menyebabkan Indonesia menjadi Negara rawan terhadap gempa, sehingga dalam perencanaan pembangunan harus memperhatikan aspek aspek beban gempa. Pada penelitian ini menggunakan portal dari  profil hollow square baja canai dingin yang memiliki tinggi 106 cm dan lebar portal 58 cm , dengan dimensi kolom 40 mm x 40 mm x 0,4 mm dan dimensi balok 20 mm x 40 mm x 0,4 mm. Balok dipasang pada ketinggian 50 cm dan 100 cm dari kaki kolom. Sambungan antara balok dan kolom pada portal dipasang menggunakan sekrup diameter 8mm  dan pelat sambung siku baja canai dingin dengan dimensi 40 mm x 40 mm x 0,4 mm. Sekrup dipasang pada balok dengan jarak 20 mm terhadap kolom dan dipasang pada kolom dengan variasi jarak 10 mm terhadap balok untuk kode SK-21 dan 20 mm terhadap balok untuk kode  SK-22. Pengujian benda uji portal dilakukan menggunakan beban siklik (quasi-statis) pada ketinggian 100 cm dengan menggunakan drift ratio 2%, 4%, 6%, dan 8%. Hasil akhir dari penelitian ini merupakan energi disipasi pada struktur portal baja canai dingin. enda uji SK-21 rata – rata mendisipasi energi sebesar 427,363 kgf.mm sedangkan benda uji SK-22 rata – rata mendisipasi energi sebesar 391,385 kgf.mm. Sehingga dapat disimpulkan bahwa benda uji SK-22 mendisipasi energi lebih besar disbanding benda uji SK-21

Kata Kunci: Baja Canai Dingin, Portal, Beban Siklik, Jarak Sambungan, Kurva Histerisis

Published

2020-07-29

Issue

Section

STRUKTUR (STRUCTURE)