Pengaruh Lama Waktu Perawatan Terhadap Nilaii CBR dan Swelling Pada Tanah Lempung Ekspansif Di Bojonegoro Dengan Pencampuran 6% Abu Sekam Padi

Authors

  • Ferdian Budi Saputra Staff Ruang Baca Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • Yulvi Zaika
  • Harimurti .

Abstract

Hampir 20% dari luasan tanah di Pulau Jawa dan kurang lebih 25% dari luasan tanah di Indonesia. Tanah di daerah Kecamatan Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur sebagian besar merupakan tanah lempung ekspansif.  Lempung ekspansif memiliki tingkat susut dan mengembang tinggi apabila mengalami perubahan kadar air. Kondisi ini sangat merugikan karena dapat merusak struktur di atasnya. Kerugian ini dapat ditanggulangi dengan memperbaiki keadaan tanah,salah satunya dengan memberi zat aditif agar stabilisasinya meningkat. Zat aditif yang digunakan adalah abu sekam padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  peran abu sekam padi dalam stabilisasi tanah lempung ekspansif terhadap CBR (tak terendam dan terendam) dan tingkat pengembangan (swelling) dengan variasi waktu perawatan (perawatan). Tanah lempung ekspansif dicampur 6% abu sekam padi untuk meningkatkan nilai CBR dan mengurangi nilai pengembangan. Tanah dicampur abu sekam padi dengan air dengan kadar air optimum agar mendapat berat isi maksimum. Dengan kadar air optimum, tanah akan dicampur untuk menghasilkan nilai CBR dan pengembangan yang akan dirawat selama 7 hari, 14 hari, dan 28 hari. Hasil CBR tak terendam yang dirawat terus meningkat seiring waktu, namun untuk CBR terendam dan pengembangan yang dirawat terjadi penurunan pada hari ke-7, sehingga butuh aditif tambahan untuk memperkuat stabilisasi tanah lempung ekspansif di Bojonegoro ini.

Kata kunci: lempung ekspansif, perawatan, abu sekam padi, CBR, tingkat pengembangan (swelling).

Downloads

Published

2014-08-19

Issue

Section

GEOLOGI TEKNIK (GEOLOGY)