STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM VOKASI DAN INDUSTRI KREATIF VOKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA KAMPUS DIENG MENGGUNAKAN STRUKTUR BALOK KOMPOSIT (PROFIL BAJA DAN BETON BERTULANG)

Authors

  • Sony Pratama Staff Ruang Baca Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • M. Taufik Hidayat
  • Ming Narto Wijaya

Abstract

Pembangunan Gedung dengan cara konvensional yakni dengan beton bertulang memiliki kekurangan, yaitu pada pelaksanaannya cenderung memikul beban mati yang relatif lebih besar, hal ini mempengaruhi beban gempa yang juga bertambah besar apabila beban mati juga relatif besar. Struktur Baja Komposit dipilih karena memiliki beberapa kelebihan yaitu dapat memposisikan sifat material pada fungsinya sesuai kebutuhan struktur seperti Baja kuat terhadap tarik dan Beton kuat terhadap tekan.

Sebelum memulai analisis, maka dilakukan pemodelan struktur dan pembebanan pada SAP 2000 hingga didapat hasil berupa gaya yang akan dianalisis. Melakukan pengecekan dimana harus memenuhi syarat perhitungan momen Φ Mn ≥Mu dan  harus memenuhi syarat perhitungan geser Φ Vn ≥Vu pada profil baja WF. Apabila tidak memenuhi maka dilakukan modifikasi dan diubah kedalam bentuk balok komposit. Agar terjadi aksi komposit antara baja dengan beton, maka digunakan penghubung geser.

Hasil analisis didapatkan bahwa pengaruh beban gempa sangat signifikan pada daerah tumpuan sehingga Mu yang dipakai adalah pada daerah tumpuan, setelah dilakukan analisis perhitungan komposit didapatkan terjadi perbesaran Momen yaitu, jika pada sebelum komposit didapat balok induk dengan Φ Mn = 219,24 kNm dan pada balok anak dengan Φ Mn = 32,49 kNm . Pada saat setelah komposit dida balok induk dengan Φ Mn = 361,57 kNm dan pada balok anak dengan Φ Mn = 72,32 kNm dengan begitu didapat perbesaran momen pada balok induk sebesar 65% dan balok anak sebesar 123%.

Kata kunci: Struktur Balok, Baja Komposit, Struktur Komposit, Balok Komposit, LRFD

Published

2020-07-03

Issue

Section

STRUKTUR (STRUCTURE)