PENGARUH KOMPOSISI SEMEN SLAG DAN RASIO SEMEN AGREGAT TERHADAP KUAT TEKAN MORTAR

Authors

  • Muhammad Firhand Taffareld Staff Ruang Baca Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • Sri Murni Dewi
  • Lilya Susanti

Abstract

Infrastruktur merupkan salah satu aspek penting dalam perkembangan suatu negara. Dunia konstruksi bangunan di Indonesia modern ini mengalami perkembangan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun dalam aspek teknologi, software dan bahan material. Dalam pembuatan beton dan mortar kita memperlukan beberapa bahan seperti agregat, semen portland dan air. Namun dalam produksi pasti ada dampak buruk terhadap lingkungan. Pada penelitian ini yang akan dibahas adalah semen portland. Bahan baku utama semen portland adalah kapur dan tanah liat yang merupakan bahan alam yang tidak dapat diperbaharui, Maka dari itu perlu penelitian lebih lanjut terhadap semen limbah ramah lingkungan yang disebut dengan semen slag. Semen slag adalah limbah yang dihasilkan dari hasil samping proses peleburan bijih logam. Kandungan komposisi kimia dominan dalam slag mengandung oksida besi dan kalsium silikat (CSH). Secara fisik dan komposisi kimia slag mirip dengan terak/clinker, sehingga slag dapat ditambahkan dalam penggilingan akhir semen di finish mill sebagai bahan subtitusi tambahan. Penambahan Blast Furnace Slag (BFS) memiliki sifat seperti terak yang mengandung oksida besi dan kalsium silikat (CSH) maka akan memberikan pengaruh terhadap kuat tekan suatu campuran dari semen portland dan bahan pembentuk mortar.Pada penelitian ini akan dianalisis pengaruh kombinasi komposisi  semen slag dan semen portland terhadap kuat tekan mortar. Tidak menutup kemungkinan nantinya semen slag dapat dijadikan alternatif subsitusi terhadap semen portland. Komposisi semen slag yang akan digunakanan adalah 0%, 10%, 40%, dan 70%. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa komposisi semen slag dan rasio agregat yang baik dalam menahan kuat tekan adalah benda uji dengan komposisi semen slag 40% dengan rata-rata kenaikan 74,81% (umur 28 hari) dan 30,62% (umur 56hari) yang dapat menahan kuat tekan compression test paling tinggi sebesar 39,94 Mpa menggunakan rasio semen agregat 1:3.

Kata kunci: Semen Slag, Rasio Agregat, Beban, Kuat Tekan.

Published

2019-07-19

Issue

Section

STRUKTUR (STRUCTURE)