KAJIAN PEMILIHAN MODA ANTARA TAKSI BERBASIS APLIKASI ONLINE DAN TAKSI KONVENSIONAL STUDI KASUS KOTA SURABAYA
Abstract
Transportasi merupakan salah satu komponen terpenting dalam aktivitas dan pergerakan masyarakat.
Apalagi diikuti pertumbuhan jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat sehingga
menyebabkan pergerakan semakin tinggi. Kegiatan dan pergerakan di Surabaya sangat padat karena k0ta
Surabaya merupakan ibu kota pr0vinsi Jawa Timur sekaligus menjadi pusat bisnis, industri, perdagangan dan
Pendidikan di Jawa Timur. Masyarakat seringkali menggunakan salah satu moda transp0rtasi umum roda empat
berupa taksi konvensional dan taksi online (grabcar) sebagai angkutan jarak dekat maupun jauh untuk melakukan
perjalanan, namun taksi konvensional seringkaIi terjadi penawaran biaya tarif yang tidak sesusai dengan argo,
sehingga mengalami penurunan penumpang sebelum adanya grabcar. Walaupun demikian kinerja grabcar dalam
bentuk pelayanan pengemudi masih belum 0ptimal. Adapun itu tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui
karakteristik pengguna grabcar. (2) Mengetahui kinerja pelayanan grabcar di Kota Surabaya. (3) Mengetahui
model pemilihan moda antara taksi konvensionaI dan grabcar di daerah Kota Surabaya.
Objek yang diteliti adalah penumpang yang pernah menggunakan grabcar dan taksi konvensional
dengan menggunaan metode Important Performance Analysis untuk mengetahui tingkat kinerja pelayanan dan
metode Stated Preference untuk mengetahui pemilihan moda antara grabcar dan taksi konvensional. Serta
menentukan jumlah responden secara nonprobability sampling sebanyak 411 resp0nden yang didapat dari
perhitungan rumus cohort dan daerah penelitian studi kasus hanya di Kota Surabaya.
Dari hasil studi diketahui karakteristik sosial ekonomi dan perjalanan dari penumpang grabcar
didapatkan hasil bahwa di karakteristik ekonomi dan sosial paling banyak penumpang berpendidikan terakhir
sarjana (55%) dan berjenis kelamin perempuan (57%) dengan pekerjaan swasta (45%), berpendapatan pribadi 57juta per bulan (42%),pendapatan keluarga 7-10 juta per bulan (38%), pengeluaran pribadi 1-3 juta per bulan (44%),
dengan maksud karakteristik perjalanan untuk nonbisnis (52%), frekuensi perjalanan rata-rata 2 kali
dalam seminggu (40%) dan dengan biaya sendiri (71%). Untuk metode Important Performance Analysis
diperoleh tiga atribut pada kuadran I (Perbaikan Kinerja) yaitu mengangkut penumpang dan barang tidak
melebihi kapasitas (3), cara mengemudi (4) , dan sarana pengaduan penumpang (10).
Hasil pemodelan pemilihan moda angkutan grabcar dan taksi konvensional dengan metode Stated
Kata Kunci: angkutan grabcar, taksi konvensional, Important Performance Analysis, Stated Preference.