RESPON SAMBUNGAN PELAT BAUT PADA KUDA-KUDA BETON KOMPOSIT TULANGAN BAMBU TERHADAP VARIASI BEBAN VERTIKAL DAN HORIZONTAL

Authors

  • Shabrina Bella Carina Riando Staff Ruang Baca Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • Sri Murni Dewi
  • Lilya Susanti Susanti

Abstract

Sebagai bagian penting bagi sebuah struktur atap, kuda-kuda yang dapat terbuat beton bertulang tersebut diharapkan bisa dikembangkan untuk menjadi lebih efektif dan bisa mengatasi kekurangannya seperti berat dan tidak praktis.Modifikasi yang dilakukan ialah, merubah agregat kasar menjadi limbah batu bata untuk membuat beton menjadi lebih ringan, lalu menggunakan bambu sebagai tulangan tarik bagi beton bertulang dengan tujuan membuat beton lebih ringan tanpa mengurangi kemampuan dalam menahan gaya tarik, dan juga menggunakan sambungan pelat baut untuk menyambungkan beberapa segmen beton pracetak dengan maksud menambahkan kekuatan dan mempermudah pemasangan struktur atap sendiri. Seperti diketahui bahwa pengangkatan kuda-kuda beton utuh diperlukan alat berat dikarenakan oleh berat struktur, dan rawan akan retak saat proses pengangkatan dengan alat berat, tetapi diharapkan dengan digunakannya sambungan akan memudahkan dalam pemasangannya kelak. Pada penelitian ini digunakan jenis sambungan pelat baut untuk menyambungkan dua segmen kuda-kuda.Pada benda uji dilakukan 2 jenis pembebanan, yaitu dengan beban vertikal simetris dan beban horizontal. Beban akan terus bertambah hingga benda uji runtuh dengan interval 50 kg. Pada tipe pembebanan vertikal simetris, benda uji hanya mampu menahan beban maksimum rata-rata 600 kg untuk satu titik pembebanan, dimana untuk 2 titik pembebanan maka beban yang mampu ditahan ialah 1200kg. Untuk tipe pembebanan horizontal mampu menahan beban hingga 2500kg.Dibandingkan dengan penelitian yang sudah ada sebelum nya, kuda-kuda beton komposit bertulang bambu tanpa sambungan mampu menahan beban dengan rata-rata 3000kg (Insani, M.H, 2016). Pola retak yang terjadi pada benda uji umum nya berada di bagian batang tarik yang menunjukkan bahwa beton tidak mampu menahan gaya tarik bekerja, sehingga beton terlebih dahulu runtuh dibandingkan tulangan dan sambungan pelat baut nya. Pola retak yang terjadi sama dengan penelitian sebelumnya (Paramita, R.P., 2016) yang menghasilkan pola retak pada bagian batang tarik.

Kata kunci: kuda-kuda, limbah batu bata, sambungan, pelat baut

Published

2018-02-07

Issue

Section

STRUKTUR (STRUCTURE)