PERUBAHAN DAYA DUKUNG DAN PENGEMBANGAN TANAH EKSPANSIF AKIBAT STABILISASI MENGGUNAKAN KAPUR DENGAN DEEP SOIL MIXING BERPOLA TRIANGULAR PADA VARIASI JARAK DAN PANJANG KOLOM BERDIAMETER 4,8 CM

Authors

  • I Made Adhi Bayu Rasmawan Staff Ruang Baca Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • Yulvi Zaika
  • As'ad Munawir

Abstract

Kabupaten Bojonegoro merupakan salah satu wilayah di Indonesia dimana sering dijumpai tanah ekspansif. Tanah ekspansif merupakan jenis tanah lempung yang memiliki sifat kembang-susut yang tinggi, hal ini menyebabkan kekuatan dan stabilitas tanah ekspansif sangat bergantung pada kadar air dalam tanah yang dipengaruhi oleh cuaca. Sebagai pendukung konstruksi, terutama konstruksi jalan raya, tanah ekspansif memerlukan penanganan khusus, salah satunya stabilisasi kimia dengan bahan aditif kapur. Dalam penelitian ini, perbaikan tanah ekspansif berupa stabilisasi kimia akan dilakukan pada pemodelan laboratorium dengan metode deep soil mixing, pemilihan metode deep soil mixing didasarkan atas kondisi tanah ekspansif di Kabupaten Bojonegoro yang memiliki tebal lapisan lebih dari 1,5 m. Stabilisasi tanah ekspansif  dilakukan dengan penambahan kapur sebesar 8% dan kolom stabilisasi dibuat pada beberapa variasi jarak dan panjang. Dengan metode deep soil mixing, hasil stabilisasi tanah ekspansif menunjukan bahwa penambahan kapur 8% cukup efektif untuk meningkatkan daya dukung tanah ekspansif hingga 192,56% serta mengurangi pengembangan tanah hingga 96,54%. Pada pola kolom triangular dengan diameter 4,8 cm, jarak kolom memiliki pengaruh yang lebih signifikan dibanding panjang kolom, dengan stabilisasi kimia  metode deep soil mixing, konfigurasi jarak kolom 1D (4,8 cm) dengan panjang kolom 15 cm cukup untuk memenuhi kriteria pengembangan (heave) yang diizinkan yaitu 0,8%.

Kata kunci: tanah ekspansif, deep soil mixing, daya dukung, pengembangan

Downloads

Published

2017-08-04

Issue

Section

GEOLOGI TEKNIK (GEOLOGY)