PERBAIKAN DAYA DUKUNG DAN PENGEMBANGAN TANAH EKSPANSIF METODE DSM TIPE SINGLE SQUARE DIAMETER 3,2 CM AKIBAT PENAMBAHAN KAPUR DENGAN VARIASI KEDALAMAN DAN JARAK

Authors

  • Devina Nadia Aramita Staff Ruang Baca Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • Yulvi Zaika
  • Harimurti .

Abstract

Tanah lempung ekspansif dapat mengakibatkan kerusakan struktur bangunan karena sifatnya yang mudah mengembang dan menyusut. Tanah lempung ekspansif akan mengembang karena proses penyerapan air kedalam rongga tanah, sedangkan tanah akan menyusut apabila tanah tersebut kering. Tanah lempung ekspansif memiliki daya dukung yang rendah sehingga dapat berdampak buruk pada struktur diatasnya, oleh karena itu diperlukan stabilisasi untuk meningkatkan daya dukung dan mengurangi pengembangan. Metode DSM digunakan dalam penelitian dengan variasi kedalaman dan jarak antar kolom tipe single square dengan 8% kapur. Hasil dari penelitian yang dilakukan, bahwa stabilisasi menggunakan kolom DSM dengan kapur 8% mampu meningkatkan nilai daya dukung tanah dan mengurangi nilai swelling tanah. Semakin kecil jarak antar kolom dan semakin dalam kedalaman kolom, maka nilai daya dukung yang dihasilkan akan lebih besar. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh reaksi kapur dengan tanah lempung ekspansif yang membuat tanah tersebut menjadi kaku. Jarak antar kolom (L) 1D = 3,2 cm dan kedalaman kolom (Df) 20 cm menghasilkan nilai daya dukung paling maksimum yaitu sebesar 36,40kg/cm2 atau meningkat 180% dari tanah asli. Hasil pengembangan (swelling) yang paling kecil pada variasi kedalaman dan jarak yaitu sebesar 0,63% dengan persentase stabilisasi 82% pada variasi jarak antar kolom (L) 1D = 3,2 cm dan kedalaman kolom (Df) 20cm.

Kata kunci : tanah lempung ekspansif, stabilisasi tanah, deep soil mixing, daya dukung, swelling

Downloads

Published

2017-08-02

Issue

Section

GEOLOGI TEKNIK (GEOLOGY)