PENGARUH METODE TWO STAGE MIXING APPROACH (TSMA) TERHADAP KUAT TARIK BELAH BETON POROUS DENGAN VARIASI KOMPOSISI AGREGAT KASAR DAUR ULANG (RCA)

Authors

  • Iwan Fernando Simarmata Staff Ruang Baca Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • Eva Arifi
  • Devi Nuralinah

Abstract

Penggunaanpaving dari beton porous semakin banyak digunakan untuk mengurangi adanya gendangan air di permukaan jalan. Banyaknya limbah dari beton bangunan yang sudah dihancurkan menjadi masalah tersendiri sehingga muncul gagasan menggunakan agregat dari beton limbah sebagai pengganti agregat alam. Penggunaan agregatt dari beton limbah pada umumnya menghasilkan beton dengan mutu rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode Two Stage Mixing Approach (TSMA) terhadap kuat tarik belah beton porous, dan menggunakan variasi komposisi agregat kasar daur ulang (RCA) terhadap agregat kasar alam (NCA).

Pada penelitian ini digunakan benda uji tarik belah berupa silinder beton porous dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi silinder 30 cm. Metode yang digunakan untuk pengecoran adalah metodenormal mixing approach (NMA) dan metode two stage mixing approach (TSMA) dengan variasi komposisi RCA 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%. Untuk pembuatan beton porous campuran yang digunakan antara semen : agregat kasar : air adalah 1 : 4 : 0,3. Dan mutu parent concrete penghasil RCA adalah beton mutu K-175 – K-225.

Variasi komposisi RCA yang digunakan berpengaruh signifikan terhadap kuat tarik beton porous. RCA dengan kadar 50% dan menggunakan metode NMA menghasilkan kuat tarik belah tertinggi sebesar 1,4675 Mpa. Pada kadar RCA 25%, 75%, dan 100% benda uji metode TSMA memiliki kuat tarik belah lebih tinggi, dan kuat tarik belah tertinggi beton porousyang menggunakan metode TSMA adalah 1,3664 Mpa dengan kadar RCA 100%.

Kata kunci : beton porous, agregat kasar daur ulang, metode two stage mixing approach

Downloads

Published

2017-07-18

Issue

Section

STRUKTUR (STRUCTURE)