PENGARUH JARAK DAN PANJANG DEEP SOIL MIXING BERPOLA TRIANGULAR TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH EKSPANSIF (The Effect Spacing and Length of Deep Soil Mixing by Using Triangular Configuration on The Bearing Capacity of Expansive Soil)

Authors

  • Anisa Oktavia Ardiyansari Staff Ruang Baca Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • Yulvi Zaika
  • Arief Rachmansyah

Abstract

Tanah ekspansif adalah tanah yang mempunyai perilaku kembang susut akibat adanya perubahan kadar air. Dalam penelitian ini menggunakan metode deep soil mixing (DSM) berpola triangular. Metode deep soil mixing merupakan metode pencampuran dengan bahan additive untuk meningkatkan stabilitas tanah. Dari hasil uji klasifikasi tanah, tanah di Kabupaten Bojonegoro termasuk jenis tanah ekspansif. Variasi Jarak antar kolom yang digunakan  yaitu 1D, 1,25D dan 1,5D, dimana D adalah diameter kolom 3cm. Sedangkan variasi panjang kolom adalah 2B, 3B dan 4B, dimana B adalah lebar plat pondasi. Hasil dari stabilisasi tanah ekspansif menggunakan metode deep soil mixing berpola triangular diameter kolom 3 cm menunjukkan bahwa jarak dan panjang kolom maksimum adalah jarak antar kolom 1D dan panjang kolom 4B dengan peningkatan nilai daya dukung tanah hingga 281%. Selain itu, persentase tanah yang distabilisasi sebesar 91,2% mampu menurunkan pengembangan dari tanah asli sebesar 3,36%. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa stabilisasi 10% kapur dengan metode DSM berpola triangular dapat meningkatkan daya dukung tanah dan mampu mengurangi potensi pengembangan seiring dengan meningkatnya volume tanah yang distabilisasi.

 

Kata Kunci : tanah ekspansif, kapur, deep soil mixing, jarak, panjang, daya dukung.

Downloads

Published

2016-08-11

Issue

Section

GEOLOGI TEKNIK (GEOLOGY)