PENGARUH JARAK SENGKANG DAN RASIO TULANGAN LONGITUDINAL TERHADAP DAKTILITAS KOLOM BERTULANGAN RINGAN AKIBAT BEBAN SIKLIK

Authors

  • Karina Pearlaura Vadra Staff Ruang Baca Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • Ari Wibowo
  • Sugeng P. Budio

Abstract

Kolom merupakan struktur batang tekan vertikal yang memiliki fungsi utama sebagai penyalur beban-beban bangunan dari atas hingga ke pondasi, sehingga kolom memiliki peran yang sangat penting pada sebuah struktur bangunan. Di Indonesia, masih sering dijumpai bangunan tua dan rumah tinggal yang memiliki rasio tulangan longitudinal kurang dari 1% atau biasa dikenal dengan  kolom bertulangan ringan. Jarak sengkang merupakan salah satu aspek konstruksi yang penting pada kolom, dimana perencanaan jarak sengkang yang kurang tepat dapat mempengaruhi kegagalan suatu kolom. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku kolom bertulangan ringan akibat gempa, dimana perilaku yang akan diteliti adalah daktilitas perpindahan. Pada penelitian ini digunakan kolom beton bertulangan ringan sebagai benda uji sebanyak 4 buah dengan 2 variasi, yaitu rasio tulangan longitudinal (0,8% dan 1,1%) dan variasi jarak sengkang (15 cm dan 25 cm). Pengujian dilakukan dengan memberikan beban aksial konstan sebesar 0.1 Pu dan beban siklik hingga kolom melewati keruntuhan beban lateral dengan metode displacement control. Data berupa beban dan perpindahan setiap siklusnya dicatat untuk analisis daktilitas. Hasil eksperimental dari penelitian ini adalah kolom L15C dengan rasio tulangan 0.8% dan jarak sengkang 15 cm, memiliki nilai daktilitas sebesar 1.6 sampai 2.4. Untuk kolom L25C dengan rasio tulangan 0.8% dan jarak sengkang 25 cm, memiliki nilai daktilitas sebesar 1.5 sampai 2.9. Kemudian untuk kolom M15C dengan rasio tulangan 1.1% dan jarak sengkang 15 cm, memiliki nilai daktilitas 2.2 sampai 2.4. Sedangkan untuk kolom M25C dengan rasio tulangan 1.1% dan jarak sengkang 25 cm, memiliki nilai daktilitas 1.8 sampai 1.9. Hal ini menjelaskan bahwa kolom dengan rasio tulangan longitudinal 0.8% memiliki daktilitas yang lebih besar dari kolom dengan rasio 1.1%, sedangkan kolom dengan jarak sengkang 15 cm memiliki daktilitas lebih besar dari kolom dengan jarak sengkang 25 cm.

Kata Kunci: kolom bertulangan ringan, daktilitas, jarak sengkang, rasio tulanganlongitudinal, beban siklik

Downloads

Published

2016-05-17

Issue

Section

STRUKTUR (STRUCTURE)