EVALUASI KINERJA DAN PENENTUAN TARIF ANGKUTAN UMUM KOTA BATU (Studi Kasus Angkutan Trayek Batu – Bumiaji, Batu – Selecta – Sumberbrantas, dan Batu – Gunungsari)

Authors

  • Cita Ahmat Panji Saputra Staff Ruang Baca Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • Raynaldy Arya Wiguna
  • Harnen Sulistio
  • Agus Suharyanto

Abstract

Kota Batu adalah sebuah kota yang berada di Provinsi Jawa Timur yang sebagian besar mata pencaharian penduduk Kota Batu adalah petani dan dikenal oleh masyarakat sebagai kota wisata. Berbagai fasilitas dan sarana umum yang ada di Kecamatan Batu seperti, perkantoran, pasar, terminal, dan berbagai sarana pendidikan, maka Pemerintah Kota Batu menyediakan angkutan umum sebagai salah satu sarana transportasi yang dapat digunakan menjadi salah satu moda transportasi selain kendaraan pribadi. Kajian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui karakteristik kinerja angkutan berdasarkan headway, load factor, dan waktu perjalanan, mengetahui tarif angkutan yang sesuai berdasarkan Ability To Pay (ATP) dan Willingness To Pay (WTP), dan mengetahui kinerja angkutan menggunakan metode IPA dan memberikan solusi perbaikan kinerja angkutan umum Kota Batu dengan trayek yang dikaji meliputi trayek BB (Batu-Bumiaji), BG (Batu-Gunung Sari), dan BSS (Batu-Sumber Brantas).

Survei dilakukan pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu yang dibagi atas jam pagi pada pukul 06.00-08.00, jam siang pukul 11.00-13.00, dan jam sore pukul 15.00-17.00. Kajian yang dilakukan menggunakan metode survei statis, survei dinamis, dan survei wawancara. Survei statis dilakukan dengan mencatat selisih waktu antar angkutan(headway) pada masing-masing trayek. Sedangkan survei dinamis dilakukan dengan cara mengikuti satu perjalanan penuh angkutan sebanyak 3 angkutan pada setiap segmen waktu untuk masing-masing trayek untuk mendapatkan load factor dan waktu perjalanan. Survei wawancara dilakukan di terminal Kota Batu, di dalam angkutan, dan beberapa titik naiknya penumpang. Jumlah responden untuk trayek angkutan BB dan BG sebanyak 180 responden dan untuk trayek BSS sebanyak 300 responden. Hasil dari survei wawancara diolah menggunakan metode IPA untuk mengetahui tingkat kinerja angkutan dan metode ATP dan WTP untuk mengetahui tarif berdasarkan kemampuan dan kemauan penumpang.

Dari hasil pengolahan data yang telah dilakuan didapatkan karakteristik kinerja berdasar menunjukan bahwa headway tidak memenuhi standar pada ketiga trayek tersebut yang melebihi 10 menit untuk menunggu calon penumpang.Hasil load factor pada ketiga trayek tersebut menunjukan bahwa masih dibawah standar kurang dari 70% dan untuk waktu perjalanan rata-rata yang memenuhi standar antara 1 – 1,5 jam untuk ketiga trayek tersebut. Dari kemampuan dan kemauan masyarakat, diketahui bahwa tarif yang berlaku lebih tinggi dibanding tarif yang sesuai dengan kemampuan dan kemauan masyarakat. Sehingga perlu adanya perbaikan dan peningkatan kinerja dari sisi operator. Dari analisa hasil metode IPA diperoleh bahwa perbaikan kinerja angkutan yang perlu diperbaiki untuk trayek BB yaitu kesesuaian rute angkutan yang beroperasi berdasarakan rute yang telah ditentukan agar penumpang dapat mengakses sesuai rute trayek. Untukketiga trayek BB, BSS, dan BG memiliki perbaikan kinerja yang harus diperbaiki yang sama yaitu lamanya kedatangan angkutan atau jarak antar kendaraan.

Kata kunci : karakteristik angkutan, load factor, headway, waktu perjalanan, ATP, WTP,

IPA, persepsi penumpang

Downloads

Published

2016-02-04

Issue

Section

TRANSPORTASI (TRANSPORTATION)