KAJIAN KINERJA OPERASIONAL BUS ANTAR KOTA ANTAR PROVINSI (AKAP) KELAS EKSEKUTIF TRAYEK MALANG-JAKARTA

Authors

  • Ahmad Sahara Staff Ruang Baca Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • Eny Setyaningsih
  • M. Zainul Arifin
  • Rahayu Kusumaningrum

Abstract

Bus AKAP (Angkutan Kota Antar Provinsi) yang melayani trayek Malang-Jakarta mengalami penurunan jumlah peminat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi setiap harinya hanya mengangkut penumpang kurang dari setengah kapasitas pada setiap keberangkatan. Sehingga disini perlu dilakukan analisis kinerja dan analisis tarif yang bertujuan untuk mengetahui kinerja secara keseluruhan bus AKAP trayek Malang-Jakarta, mengetahui atribut pelayanan apa saja yang perlu ditingkatkan serta mengetahui kesesuaian tarif berdasarkan kemampuan dan kemauan membayar dari masyarakat pengguna bus.

Analisis kinerja pada kajian ini menggunakan metode Importance-Performance Analysis (IPA) dan untuk analisis tarif menggunakan metode Ability To Pay (ATP) dan Willingness To Pay (WTP). Kajian dilakukan dengan menggunakan metode wawancara kuesioner pada responden.Responden dalam kajian berjumlah 160 responden dan berasal dari penumpang bus AKAP trayek Malang-Jakarta yang sedang menunggu keberangkatan di ruang tunggu Terminal Arjosari Malang.Survei kajian ini dilakukan pada bulan Juni 2015.

Berdasarkan analisis kinerja dengan menggunakan metode IPA yang telah dilakukan didapatkan nilai kesesuian rata-rata sebesar 84,55%, hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan kinerja bus AKAP trayek Malang-Jakarta sangat memuaskan. Namun ada beberapa atribut pelayanan yangperlu ditingkatkan pelayanannya yaitu pengadaan alat pemadam api ringan, pengadaan sabuk keselamatan, ketepatan jadwal, kemudahan akses menuju terminal dan fasilitas kesetaraan untuk orang tua, ibu hamil dan penyandang disabilitas. Berdasarkan analisis tarif berdasarkan ATP, didapat korelasi antara pendapatan dan ATP dengan persamaan regresi Y=0,0089X+131669 dengan R2 sebesar 0,4776. Dari persamaan regresi tersebut  diperoleh nilai tarif berdasarkan kemampuan membayar (ATP) sebesar Rp 184.187. Sementara itu berdasarkan analisis WTP diperoleh nilai tarif berdasarkan kemauan membayar (WTP) sebesar Rp 289.219.Karena nilai ATP lebih kecil dari WTP maka pengguna bus tergolong captive riders, artinya pengguna bus mempunyai penghasilan relatif rendah tetapi utilitas terhadap jasa tersebut sangat tinggi.Kemudian didapatkan nilai tarif berdasarkan keduanya yaitu ATP dan WTP sebesar Rp 278.000.Nilai tarif yang diperoleh ini nilainya sedikit lebih kecil dari tarif yang berlaku saat ini yaitu sebesar RP 300.000.

 

Kata kunci : bus AKAP, kinerja, IPA, tarif, ATP, WTP, trayek Malang-Jakarta

Downloads

Published

2015-08-28

Issue

Section

TRANSPORTASI (TRANSPORTATION)