PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN DAN JARAK PONDASI MENERUS DARI TEPI LERENG PADA PEMODELAN FISIK LERENG PASIR DENGAN PERKUATAN GEOGRID

Authors

  • Aris Musthafa Staff Ruang Baca Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • As’ad Munawir
  • Yulvi Zaika

Abstract

Kelongsoran yang terjadi pada lereng merupakan salah satu permasalahan utama dalam lingkup geoteknik. Untuk mencegah terjadinya longsor, maka perlu dilakukan upaya perkuatan tanah. Konsep dari teknik perkuatan tanah pertama kali memakai lembaran metal sebagai perkuatan tanah. Seiring dengan perkembangan teknologi, penggunaan lembaran metal sebagai perkuatan tanah diganti material geosintetik seperti geotextile dan geogrid. Pada penelitian ini dilakukan uji model fisik lereng dengan perkuatan geogrid. Variasi yang diterapkan pada sampel lereng berupa sudut kemiringan lereng antara lain 46°, 51°, 56° dan jarak pondasi dari tepi lereng yaitu B, 2B, dan 3B. Berdasarkan penelitian ini semakin besar jarak pondasi maka rasio peningkatan daya dukung juga semakin besar. Sebaliknya, semakin besar sudut kemirngan lereng maka rasio peningkatan daya dukung pada lereng semakin kecil. Dari hasil analisis BCI menunjukkan rasio peningkatan daya dukung terbesar terletak pada sudut kemiringan terkecil yang diterapkan, yaitu 46° dan jarak pondasi terbesar, yaitu sejauh tiga kali lebar pondasi.

Kata kunci : daya dukung pondasi, lereng, geogrid, variasi sudut kemiringan lereng, variasi jarak pondasi.

Downloads

Published

2015-08-26

Issue

Section

GEOLOGI TEKNIK (GEOLOGY)