Studi Alternatif Perencanaan Struktur Sambungan Balok - Kolom Menggunakan Sistem Beton Pracetak (Precast) Pada Gedung Kantor Otoritas Jasa Keuangan Maluku

Authors

  • Anugerah Ramadhan Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • Mohammad Taufik Hidayat Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • Indra Waluyohadi Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Abstract

Di Indonesia, pembangunan gedung masih didominasi oleh metode beton bertulang konvensional. Namun, metode beton pracetak menjadi alternatif yang cepat dan efisien. Penulis mengkaji panduan SNI untuk memastikan kualitas dan ketahanan gempa. Kemajuan ini menguntungkan industri konstruksi Indonesia. Dalam studi alternatif ini, penulis menggunakan perangkat lunak analisis struktur STAAD PRO untuk membantu menghitung momen, gaya aksial, dan gaya geser pada Gedung Kantor Otoritas Jasa Keuangan Maluku setelah diberikan beban. Penelitian ini berfokus pada penggunaan penampang beton pracetak (precast) pada balok yang dihubungkan dengan kolom dan pelat menggunakan sambungan basah. Setelah merencanakan dimensi struktur, dilakukan pengujian dalam dua kondisi, yaitu sebelum dan setelah sambungan menjadi komposit. Penggunaan STAAD PRO memberikan bantuan dalam visualisasi perencanaan dan perhitungan dalam studi alternatif ini. Hasil analisis perencanaan balok – kolom sistem pracetak sebelum cor penuh dengan beban yang dipikul oleh balok tersebut merupakan berat sendiri dari balok. Saat pengangkatan, balok menunjukkan bahwa jarak tumpuan saat pengangkatan sejauh 1,5 m dari tepi balok dengan panjang total balok 8 m. Balok induk pracetak yang berukuran 450 x 700 didapatkan Tulangan Tumpuan sebanyak 6-D19 pada serat atas (positif) dan 4-D10 pada serat bawah (negatif) dengan banyak sengkang 3-D10@100 pada area tumpuan. Sedangkan pada area lapangan, didapatkan Tulangan Lapangan sebanyak 4-D19 pada serat atas (positif) dan 6-D19 pada serat bawah (negatif) dengan banyak sengkang 2-D10@200. Dimana momen nominal terfaktor pada area tumpuan sebesar 370,466 kN dan momen ultimate nya sebesar 361,605 dan momen nominal terfaktor pada area lapangan sebesar 370,466 kN dan momen ultimate nya sebesar 325,445 kN. Dimana momen nominal terfaktor dari keduanya masih mencukupi untuk menahan momen ultimate, maka desain dapat dikatakan aman. Hasil analisis menunjukkan hubungan balok-kolom pracetak aman terhadap lentur dan geser. Momen nominal dan kuat geser lebih besar dari momen ultimate dan gaya geser yang terjadi.
Kata kunci : Balok, Kolom, Pracetak, SNI 2847:2019, Pembangunan gedung.

Published

2023-08-10

Issue

Section

STRUKTUR (STRUCTURE)