Perencanaan Bangunan Menggunakan Struktur Beton Bertulang Kolom Pipih

Authors

  • Yosafat Marco Hurint Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • Wisnumurti Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • Agoes Soehardjono M. D. Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Abstract

Pada umumnya kolom sebagai penopang struktur berbentuk bujur sangkar atau persegi panjang, pada tulisan ini akan membahas penggunaan kolom pipih sebagai penopang struktur. Kolom pipih sangat banyak digunakan pada dunia konstruksi bangunan modern karena penggunaan kolom pipih dapat menambah nilai efisiesi ruangan dibandingkan penggunaan kolom konvensional. Kolom Pipih dapat dibentuk seperti bentuk +, T, dan L. Ukuran lebar kolom yang direkomendasikan adalah 150 mm sesuai dengan tebal dinding agar tonjolan-tonjalan pada dinding tidak terlihat. Perencanaan bangunan yang menggunakan kolom pipih berlokasi di Kota Malang dengan fungsi bangunan hunian. Bangunan dibangun diatas tanah dengan kondisi tanah sedang, berdasarkan fungsinya bangunan termasuk dalam kategori resiko II sehingga bangunan hunian ini termasuk kategori desain seismik D. Pada SNI 2847:2019; Pasal 18.2.1.7 mengizinkan penggunaan rangka pemikul momen menengah (SRPMM) untuk kategori D jika memiliki kekuatan dan ketegaran yang sesuai dengan pasal tersebut. Perencanaan bangunan ini menggunakan metode analisis statik ekivalen berdasarkan SNI 1726:2019. Dari hasil analisis struktur diperoleh dimensi pelat 120 mm, dimensi balok & sloof 250 x 500 mm, dimensi kolom + 150 x 600 x 600 mm dengan rasio tulangan 2,6% sehingga digunakan 20D16, dimensi kolom T 150 x 600 x 600 mm dengan rasio tulangan 3,6% sehingga digunakan 20D19, dan dimensi kolom L 150 x 600 x 600 mm dengan rasio tulangan 1,7% sehingga digunakan 20D13.

Kata Kunci: kolom pipih, statik ekivalen, diagram interaksi, sistem rangka pemikul momen menengah (SRPMM).

Published

2023-08-04

Issue

Section

STRUKTUR (STRUCTURE)