PERBANDINGAN EFEKTIFITAS VARIASI VOLTASE PADA INJEKSI LARUTAN ELEKTRO KIMIA Ca(OH)2 TERHADAP KUAT GESER DAN POTENSI PENGEMBANGAN TANAH EKSPANSIF

Authors

  • Immanuel Louis Yudianto Department Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • Yulvi Zaika Department Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • Arief Rachmansyah Department Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Abstract

Pada tahun 1939, Cassagrande menunjukkan bahwa ketika elektrokinetik diterapkan pada tanah berbutir halus dengan kelembaban tinggi, tanah mengalami peningkatan tekanan efektif karena tekanan air pori. Sejak itu, beberapa negara Eropa telah menggunakan metode ini untuk memperbaiki tanah berbutir halus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki masalah tanah lempung muai dan menyelidiki pengaruh fluktuasi tegangan terhadap kuat geser dan kembang pada tanah lempung muai menggunakan metode penyemprotan elektrokimia. Penyemprotan elektrokimia adalah proses yang menggunakan fenomena elektroosmosis (pergerakan air melalui bahan padat dalam medan listrik) atau aliran larutan polarisasi karena perbedaan potensial/arus listrik. Larutan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ca(OH)2 dengan konsentrasi 10° dan perubahan tegangan 12, 15, 18 dan 24 volt. Sampel tanah ditempatkan dalam kotak uji berukuran 150 x 150 x 500 milimeter. Injeksi elektrokimia dilakukan selama 7 hari. Pada penelitian ini ditemukan bahwa variasi perubahan tegangan selama penginjeksian pada tanah lempung yang diperluas dapat meningkatkan nilai kuat geser yang disimpulkan dari uji triaksial yaitu dengan meningkatkan tegangan yang diterapkan, nilai kohesi tanah meningkat. Hasil pengujian kuat geser sayap juga menunjukkan bahwa nilai kuat geser setelah penyemprotan sebesar 1,65 kg/cm2 mengalami peningkatan dibandingkan dengan nilai kuat geser sebelum injeksi. Uji konsolidasi menunjukkan bahwa sampel tanah setelah injeksi menunjukkan kemungkinan terjadinya penurunan nilai Cs tanah sebelum injeksi yaitu 0,03 berubah menjadi 0,017 setelah injeksi. Selain itu, uji kembang bebas menunjukkan hasil yang sama yaitu potensi kembang turun dari 46,67% tanah asli menjadi 12,90% tanah sampel setelah penyemprotan.

Published

2023-03-29

Issue

Section

GEOLOGI TEKNIK (GEOLOGY)