PENGARUH PENAMBAHAN SERABUT KELAPA TERHADAP KINERJA CAMPURAN ASPAL SELF HEALING
Abstract
Pada jalan raya di Indonesia banyak ditemukan kerusakan jalan seperti retak dan pelepasan butiran
(raveling). Upaya yang dilakukan untuk memperbaiki kondisi ini adalah dengan metode overlay. Namun
kurang efektif terhadap penghematan biaya, sumber daya alam, dan berpengaruh terhadap elevasi
permukaan jalan. Oleh sebab itu dilakukan penelitian dengan menambahkan serabut kelapa pada campuran
aspal self healing. Pada penelitian ini digunakan kadar aspal optimum (KAO) sebesar 6,15%, serta bahan
tambah yang terdiri dari kapsul kalsium alginate dengan sunflower oil sebesar 2 % dan serabut kelapa
dengan variasi kadar 0,2%, 0,4%, dan 0,6% dengan variasi panjang 10 mm, 15 mm, dan 20 mm. Metode
analisis data hasil peneltian yaitu dengan metode grafik pita, grafik 3 dimensi, dan Two Way Anova. Dari
hasil penelitian ditemukan bahwa kapsul kalsium alginate mengalami kebocoran pada saat proses
pencampuran dan pemadatan yang diakibatkan karena beberapa faktor sehingga mengakibatkan nilai
stabilitas menurun. Sehingga penelitian dilanjutkan dengan hanya menggunakan serabut kelapa sebagai
additive pada campuran beraspal. Serta dari metode Two Way Anova didapatkan bahwa terdapat pengaruh
pada penambahan serabut kelapa terhadap campuran beraspal. Selain itu, hasil interpretasi dengan
menggunaan grafik 3 dimensi didapatkan kadar optimum serabut kelapa sebesar 0.2% dengan panjang
13.18 mm serabut kelapa mampu meningkatkan nilai stabilitas sebesar 6.2%.
Kata Kunci: Aspal Self Healing, Serabut Kelapa, Karakteristik Marshall, Grafik 3D, Sunflower Oil.