PENGARUH PENAMBAHAN RASIO TULANGAN TERHADAP DAKTILITAS KURVATUR BALOK BERTULANG DENGAN BAJA TULANGAN BERDASARKAN SNI 2847:2019 (STUDI KASUS KAMPUS VOKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA)

Authors

  • Syarah Zulfia Salsabila Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • Retno Anggraini Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • Desy Setyowulan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Abstract

Banyak wilayah di Indonesia termasuk daerah rawan gempa. Dalam mendesain balok
beton bertulang, selain kekuatannya dalam menahan beban, daktilitas juga merupakan faktor
penting bagi elemen struktur tahan gempa. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk
mengukur daktilitas balok adalah dengan memperhitungkan daktilitas kurvaturnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan rasio tulangan terhadap
daktilitas kurvatur balok beton bertulang berdasarkan SNI 2847:2019 dengan studi kasus
Kampus Vokasi Universitas Brawijaya meninjau balok B-40/70 dan B-30/60. Analisis
dilakukan dengan terlebih dahulu menghitung rasio tulangan tarik balok berdasarkan SNI
2847:2019. Kemudian menganalisis kedua model balok yang memiliki berbagai variasi rasio
tulangan tarik dengan mutu baja yang sama yaitu 420 MPa. Hasil dari penelitian ini adalah
rasio tulangan berdasarkan SNI 2847:2019 berubah akibat beban gempa yang digunakan
berdasarkan SNI 1726:2019, adapun batasan-batasan perencanaan lain tidak mengalami
perubahan. Berdasarkan analisis juga didapatkan bahwa semakin besar rasio tulangan tarik
maka momennya semakin besar, akan tetapi kurvatur ultimate-nya semakin kecil, dan hal
tersebut mengakibatkan daktilitas kurvatur balok semakin kecil.
Kata kunci: penambahan rasio tulangan, momen-kurvatur, daktilitas kurvatur, SNI 2847

Published

2022-07-29

Issue

Section

STRUKTUR (STRUCTURE)