ANALISA KETERLAMBATAN PROYEK MENGGUNAKAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) (STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI TAHAP II UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG)

Authors

  • Adinda Febby Mustika Staff Ruang Baca Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • M. Hamzah Hasyim
  • Saifoe El Unas

Abstract

Fault Tree Analysis (FTA) merupakan teknik analisis untuk mengidentifikasikan kegagalan suatu sistem. Arti kegagalan sistem dalam penelitian ini adalah keterlambatan proyek pembangunan gedung. FTA dapat dianalisa secara kualitatif menggunakan Aljabar Boolean maupun secara kuantitatif memakai teori reliabilitas. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi pekerjaan apa saja yang mengalami keterlambatan dan mengelompokkannya ke dalam Top event. Selanjutnya, membuat model grafis FTA dengan mengidentifikasi mulai dari kejadian Top event sampai ke urutan atau kejadian yang paling mendasar. Model grafis FTA berupa simbol-simbol seperti simbol kejadian, simbol gerbang, dan simbol transfer. Terdapat simbol kejadian yang mengilustrasikan kejadian dan juga simbol gerbang yang mengilustrasikan hubungan antar simbol kejadian. Dari model grafis FTA, kemudian dicari kombinasi kejadian-kejadian penyebab keterlambatan yang disebut dengan minimal cut set. Hasil minimal cut set ini merupakan analisa secara kualitatif. Untuk analisa Fault Tree secara kuantitatif, digunakan teori realibilitas dimana akan didapatkan seberapa besar nilai keandalan dari sistem yang mengalami kegagalan karena pengaruh basic event terhadap Top event. Hasil analisa didapat pekerjaan yang mengalami keterlambatan adalah pekerjaan persiapan, pekerjaan pasangan, dan pekerjaan beton. Faktor yang dominan menyebabkan keterlambatan pada pekerjaan persiapan adalah keterlambatan penandatanganan kontrak. Sedangkan, penyebab yang dominan meyebabkan terlambatnya pekerjaan pasangan dan pekerjaan beton adalah manajemen yang kurang baik dari konsultan pengawas yaitu kontrol yang kurang baik dan kurangnya pengawasan dan tidak melaksanakan perannya, dan kurangnya koordinasi. Hasil analisa FTA secara kuantitatif, besar nilai reliabilitas/ keandalan dari pekerjaan persiapan adalah 0,925, untuk pekerjaan pasangan sebesar 0,311 dan pekerjaan beton sebesar 0,358. Sehingga yang paling besar tingkat kegagalan adalah pekerjaan pasangan.

Kata kunci: Fault Tree Analysis, kegagalan, keterlambatan proyek

Downloads

Published

2014-08-25

Issue

Section

MANAJEMEN KONSTRUKSI (CONSTRUCTION MANAGEMENT)