KORELASI KUAT TARIK BELAH DAN KUAT TEKAN BETON PADA USIA 8 JAM DAN 16 JAM

Authors

  • Agung Tirtamas Tejo Kusumo Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • Lilya Susanti Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • Indra Waluyohadi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Abstract

Perkembangan teknologi di dunia konstruksi cukup pesat. Hal tersebut mengakibatkan
kebutuhan infrastruktur semakin berkembang. Dengan perkembangan yang cepat maka
diperlukan bahan-bahan kekuatan yang sangat tinggi. Salah satu komponen yang paling
penting yaitu beton. Menggunakan dua jenis yaitu semen narogong dan semen tuban dengan
subtitusi kadar semen GGBFS 20%, 30%, dan 50%. Kemudian menggunakan FAS 0,25 dan
0,3 dengan variasi umur beton yaitu 8 jam dan 16 jam. Berdasarkan hasil penelitian pada benda
uji silinder, penggunaan semen GGBFS berpengaruh terhadap kuat tekan dan kuat tarik belah
beton. Kuat tekan semen narogong (OPC) benda uji variasi GGBFS 20% usia 8 jam didapatkan
hasil sebesar 3,36 MPa dan usia 16 jam didapatkan hasil sebesar 14,8 MPa. Variasi GGBFS
30% pada usia 8 jam didapatkan hasil sebesar 3,48 MPa dan pada usia 16 jam di dapatkan hasil
sebesar 13,37 MPa. Variasi GGBFS 50% pada usia 8 jam didapatkan hasil sebesar 2,20 MPa
dan pada usia 16 jam didapatkan hasil sebesar 6,29 MPa. Kuat Tekan Semen Tuban (PPC)
benda uji variasi GGBFS 20% usia 8 jam didapatkan hasil sebesar 2,76MPa dan usia 16 jam
didapatkan hasil sebesar 9,90 MPa. Variasi GGBFS 30% pada usia 8 jam didapatkan hasil
sebesar 3,48 MPa dan pada usia 16 jam di dapatkan hasil sebesar 13,37 MPa. Variasi GGBFS
50% pada usia 8 jam didapatkan hasil sebesar 2,20 MPa dan pada usia 16 jam didapatkan hasil
sebesar 6,29 MPa
Kata kunci : semen GGBFS, Korelasi kuat tekan dan kuat tarik belah, kuat tekan
awal,campuran beton.
ABSTRACT

Published

2022-07-13

Issue

Section

STRUKTUR (STRUCTURE)