PERBANDINGAN KEKUATAN TEKAN BETON USIA 8 JAM UNTUK DUA JENIS SEMEN

Authors

  • Dana Latania Hulwa Staff Ruang Baca Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • Ming Narto Wijaya
  • Devi Nuralinah

Abstract

Indonesia merupakan Negara berkembang yang banyak melakukan pembangunan
infrastruktur. Pembangunan infrastruktur membutuhkan bahan struktural yang memiliki
kekuatan tinggi, bahan struktural yang paling sering digunakan adalah beton dengan kuat tekan
awal yang tinggi. Untuk membuat beton mutu tinggi diperlukan semen dalam jumlah banyak
dan jumlah FAS yang kecil. Semen Portland merupakan material yang sangat penting dalam
proses pembuatan beton, namun dalam penggunaan semen Portland yang terlalu banyak
memiliki dampak yang kurang ramah terhadap lingkungan. Maka dalam penelitian ini
digunakan semen GGBFS sebagai bahan pengganti sebagian fungsi semen pada campuran
beton. Penggunaan GGBFS dan bahan tambah diharapkan mampu mempengaruhi kuat tekan
awal dan waktu pengerasan beton. Mix design direncanakan menghasilkan beton dengan kuat
tekan awal tinggi dengan menggunakan semen GGBFS. Variasi material yang digunakan
adalah semen Narogong dan semen Tuban dengan subtitusi GGBFS sebesar 20%, 30% , 50%.
FAS 0,25 dan 0,35 serta umur beton 8 jam. Benda uji silinder yang digunakan memiliki dimensi
15 x 30 cm. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan semen GGBFS dan FAS berpengaruh
terhadap kuat tekan awal beton. Penggunaan FAS dengan jumlah kecil menghasilkan nilai kuat
tekan awal yang lebih baik. Campuran semen Narogong menunjukkan nilai kuat tekan awal
yang lebih tinggi dibandingkan dengan campuran semen Tuban. Campuran beton yang
memberikan nilai kuat tekan awal tertinggi terjadi pada kadar GGBFS 30% dan FAS 0,25
dengan kuat tekan awal rata-rata sebesar 3,48 MPa.
Kata kunci : kuat tekan awal, semen GGBFS, FAS, campuran beton.

Published

2022-05-13

Issue

Section

STRUKTUR (STRUCTURE)