PENGARUH PERBEDAAN POSISI PADA PERKUATAN LERENG MENGGUNAKAN DOUBLE-ROW PILE DIAMETER 3,2 CM DENGAN KEPADATAN PASIR Rc 88%

Authors

  • Fairuz Ikbar Farandy Staff Ruang Baca Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • As’ad Munawir
  • Eko Andi Suryo

Abstract

Lereng adalah bagian dari permukaan bumi yang memiliki sudut kemiringan tertentu dengan bidang
datar (horizontal). Dengan pemanfaatan lereng yang sering digunakan oleh masyarakat, maka terdapat hal
yang harus diperhitungkan dan direncanakan dalam bidang Geoteknik yaitu longsor.
Pada penelitian ini pile digunakan sebagai media pencegah longsor. Metode penelitian yang dilakukan
adalah dengan memasukkan pasir kedalam box dengan ketinggian setiap lapisan 10 cm, lalu dipadatkan
dengan silinder beton sebanyak 15 lintasan untuk diambil kadar air menggunakan cawan, setelah itu
masukkan pile sebagai perkuatan hingga kedalaman 45 cm dan jarak antar pile setiap 10 cm, kemudian
dilakukan pemotongan lereng hingga mendapatkan sudut 50 o , selanjutnya letakkan beban secara betahap
dengan jarak 5 cm dari tepi lereng dan dilakukan pembacaan hingga pasir mengalami kelongsoran sebanyak
3 kali pembacaan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui beban maksimum yang dapat ditahan lereng pada
kondisi tanpa perkuatan, satu perkuatan, dan dua perkuatan, Mengetahui posisi pile optimum untuk
menahan beban yang terjadi, untuk mengetahui jenis kelongsoran pada lereng tanpa perkuatan, satu
perkuatan, dan dua perkuatan, dan untuk mengetahui peningkatan nilai Safety of Factor dari lereng tanpa
perkuatan menjadi satu perkuatan dan dua perkuatan.
Dari penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil untuk beban runtuh maksimum tanpa perkuatan
sebesar 0,314 kg/cm2, dengan perkuatan satu baris pile didapatkan Qu sebesar 0.557 kg/cm2, dengan
perkuatan 2 baris pile didapatkan beban maksimum terbesar 0,851 kg/cm2. Pada variasi posisi pile
didapatkan lokasi optimum pile baris kedua pada Lx/L=0,6. Jenis kelongsoran pada lereng tanpa perkuatan
merupakan kelongsoran pada kaki lereng, sedangkan pada perkuatan 1 baris dan 2 baris pile merupakan
kelongsoran pada badan lereng. Dari analisis menggunakan aplikasi FEM. Factor of safety pada lereng tanpa
perkuatan didapatkan sebesar 0,886 pada aplikasi FEM 2D dan sebesar 1,073 pada aplikasi FEM 3D. pada
lereng dengan perkuatan satu baris pile didapatkan sebesar 0,919 pada aplikasi FEM 2D dan sebesar 1,391
pada aplikasi FEM 3D. Untuk lereng dengan perkuatan dua baris pile didapatkan sebesar 0,968 pada aplikasi
FEM 2D dan sebesar 1,492 pada aplikasi FEM 3D.
Kata Kunci : Lereng, Longsor, beban, pile, perkuatan, factor of safety

Published

2021-12-06

Issue

Section

GEOLOGI TEKNIK (GEOLOGY)